Saturday, December 29, 2018

Libur Akhir Tahun, Peziarah Mbah Kholil Membeludak

Komplek wisata religi Syaikhona Kholil, Bangkalan. foto/madurasatu

BANGKALAN - Peziarah atau pengunjung lokasi wisata religi komplek makam Syaikhona Kholil Bangkalan, membeludak. Ribuan warga datang dari berbagai daerah, mulai dewasa hingga anak - anak. Selain berziarah, mereka juga berwisata, mengenal situs - situs bersejarah dalam dunia Islam.

Ramainya peziarah di makam Mbah Kholil - sebutan Syaikhona Kholil, mulai tampak sejak sepekan lalu. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Bahkan ada pula yang datang dari luar Jawa seperti Kalimantan dan Sumatera.

Tujuan mereka, tak hanya berwisata dan mengenal situs - situs dunia Islam di Jawa. Melainkan pengunjung juga datang dengan maksud religius dengan harapan mendapat berkah salah satu ulama masyhur di Pulau Madura itu.

Salah satu pengunjung, Imron, mengaku datang dari Magetan bersama 20 kerabat dan tetangganya secara rombongan. Mereka bersama - sama memanfaatkan waktu libur dengan mendatangi lokasi - lokasi wisata religi, dengan harapan dapat mengenal Islam  lebih baik.

"Kami datang bersama keluarga, tujuanya untuk ziarah, sekaligus mengisi libur akhir tahun," tuturnya.

Seperti tahun - tahun sebelumnya, jumlah warga yang datang ini, diperkirakan akan terus bertambah, setidaknya hingga sepekan pasca tahun baru mendatang. Saat ini, jumlah warga maupun peziarah yang datang mencapai 3 hingga 5 ribu orang perhari

Syaikhona Kholil atau Mbah Kholil, lahir di Kemayoran, Bangkalan, 1820 dan meninggal di Martajasah, Bangkalan, 1925 pada usia antara 104 – 105 tahun.

Beliau adalah seorang ulama kharismatik dari Pulau Madura. Di masyarakat santri, Syaikhona Kholil juga dikenal sebagai Waliyullah. Seperti cerita Wali Songo, banyak cerita kelebihan di luar akal atau karamah Mbah Kholil terkisah dari lisan ke lisan, terutama di lingkungan masyarakat Madura. (idr/ros)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home