Mafia Tanah Hambat Pembangunan Bandara Kangean
![]() |
Kunjugan dan safari kepulan dilakukan oleh Pemkab Sumenep. foto/madurasatu |
SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura memastikan tidak bisa secapat mungkin mewujudkan pembangunan bandara di pulau Kangean. Masalahnya, pemerintah setempat masih harus melakukan pembebasan lahan, sedangkan harga tanah di wilayah itu naik tidak wajar.
"Persoalanya hanya tanah. Ada yang ingin mengambil keuntungan pribadi dan harga tanahnya dinaikkan terus, sehingga oleh pemerintah pun terpaksa ditunda," ungkap Bupati Sumenep, A Busyro Karim dalam kunjungan kerja Safari Kepulauan di Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Selasa (4/12/2018).
Sejatinya, kata Bupati dua periode itu, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp11 miliar untuk mendukung pembangunan bandara di pulau Kangean. Namun akibat adanya "pemain" tanah, untuk sementara waktu tidak dikeluarkan.
"Kalau mau bermain dengan harga tanah tidak akan saya keluarkan dananya," tegas Bupati Busyro kepada wartawan.
Orang nomor satu dilingkungan Pemkab Sumenep itu menjelaskan, jika kondisi tersebut belum selesai maka rute penerbangan Sumenep-Kangean akan sulit terealisasi.
"Anggaran dari Pemerintah tidak boleh dipermainkan oleh oknum guna mengeruk keuntungan secara pribadi. Bandara Kangaean diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat banyak bukan perorangan. Artinya pemerintah tidak mau bermain-main dengan fasilitas masyarakat," jelasnya.
Busyro menuturkan, dirinya tidak ingin masuk penjara di sisa masa jabatanya, sehingga harus berhati-hati dalam menggunakan anggaran.
"Banyak yang bermain tanah maka tidak akan saya keluarkan. Kalau dikeluarkan nanti saya yang dipenjara. Saya tidak mau berakhir di penjara jadi saya harus hati-hati dalam penggunaan anggaran," pungkas mantan ketua DPRD Sumenep itu. (pri/ros)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home