Pemerintah Hendak Impor Jagung, Petani Galau
![]() |
Produksi jagung petani. Foto/ilustrasi |
SUMENEP - Rencana impor jagung sebanyak 100 ribu ton yang akan dilakukan pemerintah pusat untuk pemenuhan kebutuhan sentra ternak menuai polemik dikalangan petani. Tak terkecuali di Kabupaten Sumenep, Madura.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumenep Mohammad Ramzi menuturkan, kebijakan impor 100 ribu ton jagung dikhawatirkan berimbas terhadap anjloknya harga jagung lokal.
"Impor jagung harus dilakukan dengan melihat kondisi pertanian di daerah. Jikapun terpaksa langkah impor harus diambil, maka pemerintah harus menjamin tidak berdampak terhadap meruginya petani jagung lokal," tutur Ramzi.
Sementara ini, kata Ramzi, harga jagung di Kabupaten Sumenep masih cukup berpihak kepada kalangan petani. Dimana harga jual jagung berada pada kisaran Rp5 ribu perkilogram.
Meski begitu, sambung Ramzi, kebijakan tersebut akan menjadi lebih baik jika dikomparasikan atas fakta yang riil di masing-masing daerah.
"Seharusnya pemerintah bisa mengkaji mengenai masa tanam dan panen jagung di daerah. Impor jagung yang dilakukan bersamaan dengan masa tanam tentu sangat meresahkan," katanya, Kamis (15/11/2018).
Untuk diketahui, rencana impor jagung sebanyak 100 ribu ton itu akan didistribusikan ke sejumlah daerah sentra peternakan ayam mandiri di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. (pri/ros)
Labels: Sumenep
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home