Sunday, May 6, 2018

28 Desa di Sumenep Rawan Kekeringan


SUMENEP - Bencana kekeringan maupun krisis air bersih masih menjadi ancaman bagi sejumlah wilayah di Kabupaten Sumenep pada musim kemarau tahun ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep menyebutkan, terdapat 28 desa menjadi wilayah rawan kekeringan.

Kepala BPBD Sumenep Abd Rahman Riadi menjelaskan, 28 desa rawan kekeringan terbagi menjadi tiga kategori, diantaranya 15 desa rawan kering kritis, 22 desa rawan kering langka dan satu desa upaya keluar dari ancaman kekeringan.

"Desa-desa yang rawan kekeringan itu ada di tiga belas kecamatan. Ini hasil pendataan yang kita lakukan dan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya," kata Abd Rahman Riadi, Sabtu (5/5/2018).

Menurutnya, bencana kekeringan memang harus diantisipasi sedini mungkin oleh masyarakat terdampak, salah satunya dengan melakukan upaya penghematan dalam menggunakan air.

"Memang perlu antisipasi, yang dikhawatirkan kemarau tahun ini lebih panjang. Kalau sekarang ketersediaan air di desa-desa itu masih mencukupi," jelasnya.

Dikatakanya, puncak musim kemarau di Kabupaten Sumenep diprediksi akan terjadi bulan Agustus maupun September.

Sebagai upaya penanggulangan bencana kekeringan menjadi lebih buruk, BPBD telah menyiapkan berbagai upaya, salah satunya penyediaan air bersih dan penyaluran tandon air. (pri/ros)

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home