Thursday, February 28, 2019

Pangdam V Brawijaya: TNI Harus Netral dan Tangkal Hoaks

Pangdam V Brawijaya menekankan agar seluruh anggota TNI bersikap netral menjelang pemilu 2019. foto/madurasatu

SAMPANG -  Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi mengingatkan agar anggota TNI bersikap netral menjelang pelaksanan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang. Hal itu dia ungkapkan ditengah lawatanya di Kabupaten Sampang, Kamis (28/2/2019).

"Kunjangan ini untuk memperkenalkan seluruh satuan jajaran Kodam, saya sendiri pejabat baru karena saya belum satu bulan menjabat. Kemudian saya menekankan netralitas TNI dalam Pemilu," ujarnya.

Tak sampai disitu, pihaknya juga meminta kepada seluruh anggota TNI agar melakukan pendeteksian dini dan pemantauan wilayah guna memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat dalam proses pelaksanaan pemilu 2019.

"Jadi rakyat bisa menggunakan hak pilihnya secara maksimal," tegasnya.

Disisi lain, pihaknya juga meminta agar anggota TNI tidak terbawa informasi hoax yang tersebar di media sosial (medsos).

"Jangan mudah menelan informasi yang tidak akurat, apalagi ngeshare berita yang tidak jelas. Kami harap dihapus atau tanyakan kepada pimpinannya untuk mencari kejelasan supaya nanti jika ada masyarakat nanya itu tidak salah. TNI harus memberikan penjelasan yang menyejukan kepada masyarakat," harapnya.

Dalam kunjungan dimaksud, orang nomor satu dilingkungan Kodam V Brawijaya itu didampingi Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat dan Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman serta Forkopimda setempat. (moch/ros)

Labels: ,

Tuesday, February 26, 2019

Ditengah Lautan Massa, Prabowo Singgung Impor Jagung

Lautan massa di Sampang antusias menyambut kedatangan Prabowo Subianto di acara haul masayikh dan habaib se Madura. foto/madurasatu

SAMPANG - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengakhiri lawatanya di Pulau Madura dengan menghadiri acara Haul Akbar Masyaikh dan Habaib se Madura, yang digelar di Lapangan Mbak Tutut, Lengser, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Selasa (26/2/2019) malam.

Sebelumnya, Prabowo juga bersilaturrahmi dengan puluhan ribu santri dan masyarakat di ponpes Assadad, Sumenep dan ponpes Mambaul Ulum, Pamekasan.

Dihapadan puluhan ribu jamaah haul di Sampang, Prabowo tidak memberikan materi kampanye. Pertimbanganya, dia mengaku memahami regulasi dari Bawaslu RI, yang melarang berkampanye di acara keagamaan.

“Waktu saya sedikit dan kesini tidak untuk berkampanye, ada intel – intel yang merekam,’’ candanya.

Meski tidak memberikan materi kampanye, Prabowo mengapresiasi dan bersyukur atas segala bentuk dukungan moral dan semangat pengawalan dari para santri dan ulama, dalam upaya mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.

“Terimakasih untuk masyarakat, kalau saya ingat, Madura terkenal dengan konsumsi jagungnya, masih seneng kan, semoga bukan jagung impor,’’ tutur Prabowo dengan nada canda. (moch/ros)

Labels: ,

Sambangi Ponpes Mambaul Ulum, Prabowo Disambut Puluhan Ribu Santri dan Warga

Prabowo Subianto disambut puluhan ribu santri dan warga di lingkungan pondok pesantren Mambaul Ulum, Pamekasan. foto/madurasatu

PAMEKASAN - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menggelar silaturrahmi dengan para ulama dan tokoh masyarakat Madura di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata Bata, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Selasa (26/2/2019).

Mantan Danjen Kopasus itu disambut dengan lantunan shalawat oleh puluhan ribu warga dari berbagai daerah yang sebelumnya sudah menunggu dilingkungan pesantren.

Saking antusiasnya, puluhan ribu santri dan warga berebut salaman dengan Prabowo, hingga menuju ke lokasi silaturahmi.

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum, R. KH Muhammad Tohir, langsung menyambut kedatangan Prabowo Subianto.

"Terima kasih atas kehadiran bapak Prabowo Subianto, pertemuan ini adalah sebuah ibadah silaturahmi yang harus dijalankan oleh seluruh umat," ungkap R. KH Muhammad Tohir, dalam sambutanya.

Ulama kharismatik itu menegaskan, kedatangan Prabowo Subianto di Ponpes Mambaul Ulum bukan semata-mata untuk berkampanye. Melainkan untuk bersilaturahmi dan menggelar doa bersama untuk kebaikan bangsa dan negara.

"Kenapa kita harus berdoa bersama? Karena kita (Indonesia) sedang mengalami krisis ekonomi, krisis moral dan krisis ahlak," tegasnya.

Kiai Tohir mengharapkan, silaturahmi dan perjuangan Prabowo Subianto dipenuhi dengan keihlasan, dengan begitu bisa menghadirkan pemimpin yang sempurna.

Dihadapan puluhan ribu santri dan warga, Prabowo Subianto berjanji untuk mengabdi sebaik mungkin untuk rakyat jika ditakdirkan sebagai presiden.

"Ya Allah, jika engkau takdirkan saya memimpin negeri ini, saya berjanji untuk mengabdi sebaik mungkin kepada bangsa dan negeri ini,". (anw/ros)


Labels: , ,

Sunday, February 24, 2019

Kesal, Warga Tanam Pohon Pisang dan Singkong di Tengah Jalan

Sejumlah warga Desa Rabasan Kecematan Camplong membelokade jalan dengan menanam pohon pisang dan singkong. foto/madurasatu

SAMPANG
- Sejumlah warga Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang menanam pohon pisang dan singkong di tengah jalan.

Aksi itu mereka lakukan sebagai protes atas buruknya akses jalan di wilayah dimaksud. Akibatnya, jalan yang terlanjur ditanami pisang dan singkong tidak bisa dilalui.

Menurut warga desa setempat, kerusakan jalan itu sudah terjadi sekitar 10 tahun. Namun demikian tak kunjung mendapat perbaikan.

"Aksi ini kami lakukan karena hampir 10 tahun tidak ada respon dari pemerintah untuk memperbaiki," kata Rofiq, Minggu (24/2/2019).

Atas kondisi tersebut, sambung Rofiq, pihaknya mengharapkan agar Bupati-Wakil Bupati Sampang yang baru saja dilantik bisa memberikan solusi terbaik bagi warga. Utamanya dalam hal pemenuhan akses jalan.

"Permintaan kami sederhana, jalan yang sudah lama rusak harus diperbaiki," timpalnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan jalan dimaksud. (moch/ros)


Labels:

Saturday, February 23, 2019

Bawaslu Sebut 31 Kepala Daerah di Jateng Melanggar


Sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah dipastikan melanggar setelah diketahui memberikan dukungan kepada salah satu Capres-Cawapres. foto/google

JATENG — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan deklarasi pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan 31 kepala daerah melanggar aturan.

Menurut Bawaslu, aturan yang dilanggar oleh 31 kepala daerah itu bukan aturan kampanye, melainkan netralitas sebagai kepala daerah sebagaimana Pasal 1 angka (3) dan Pasal 61 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

"Masuk pelanggaran hukum lainnya, dalam hal ini UU Pemda," kata Koordinator Divisi Humas dan Antarlembaga Bawaslu Jateng, Rofiuddin, seperti dilaporkan viva.id, Sabtu (23/2/2019).

Rofiuddin menegaskan, sebagai kepala daerah, Ganjar dan 31 kepala daerah lainnya seharusnya menunjukkan sikap netral di tengah masyarakat.

Kata dia, jabatan kepala daerah merupakan unsur penyelenggara pemerintahan di daerah yang mestinya digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah semata.

"Nama jabatan kepala daerah tidak untuk kepentingan politik salah satu golongan atau kelompok," timpalnya.

Dalam kasus dimaksud, Bawaslu telah memeriksa 38 orang yang terlibat dalam deklarasi pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Hotel Alila, Solo, 26 Januari 2019. Ke-38 orang tersebut meliputi dua pelapor, pihak hotel, dan 35 kepala daerah.

Hasilnya, Bawaslu menemukan pernyataan dalam rekaman video bahwa deklarasi Ganjar dan puluhan kepala daerah itu masih menyebut jabatan para kepala daerah yang ikut serta. Hal itu tidak sesuai dengan ketentuan dalam UU Pemda.

"Kutipan sebagaimana dalam video rekaman acara, 'Ya sekarang saya dengan para kepala daerah, bupati/wakil bupati, dan wali kota/wakil wali kota se-Jawa Tengah yang mendukung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin, hari ini kita sepakat untuk mendukung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin', poin intinya di situ," ujar Rofiuddin.

Sebelumnya, sambung Rofiuddin, Ganjar diperiksa oleh Bawaslu selama 1,5 jam dengan dicecar 20 pertanyaan hingga akhirnya Politisi PDI-P itu dinyatakan melanggar aturan netralitas sebagai kepala daerah. (viva/ros)

Labels: ,

Thursday, February 21, 2019

Menang Atas Sriwijaya, Madura United Tempati 8 Besar

Madura United FC. foto/mufc

PALEMBANG - Madura United memastikan diri berada di babak 8 besar Piala Indonesia 2019. Kepastian itu setelah Madura United menang 2-1 atas Sriwijaya FC dalam leg kedua babak 16 besar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (21/2/2019).

Sebelumnya, klub kebanggan warga Madura itu juga menang 5-0 pada leg pertama di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan (17/2/2019).

Pelatih Madura United, Dejan Antonic, menyebut anak asuhnya tidak bermain secara istimewa meski sudah berhasil menang.

"Kami tidak main istimewa hari ini, karena mungkin kami sudah menang besar di pertadingan pertama," kata Dejan setelah pertandingan.

Dua gol Madura United diceploskan duo striker andalan, Aleksandra Rakic (9') dan Beto Goncalves (52'). Sementara Laskar Wong Kito sempat membalas melalui Adistia Wicaksana pada menit ke-49.

Di laga ini, Madura United bermain kurang agresif seperti saat menang 5-0 di leg pertama. Dejan menyebutkan anak asuhnya sempat kesulitan beradaptasi dengan cuaca panas di Palembang. (ros)

Labels: ,

KPU Sumenep Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara

KPU Sumenep mempercepat proses penyortiran dan pelipatan surat suara. foto/ilustrasi

SUMENEP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep bergerak cepat dalam melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2019.

Bahkan untuk mendorong maksimalisasi proses sortir dan pelipatan suara, KPU melibatkan 210 orang pekerja dari sebelumnya 102 pekerja.

"Kami tambah pekerja, prinsipnya sesuai kebutuhan. Tidak ada ketentuannya harus berapa. Yang penting tiap hari bisa menyelesaikan penyortiran dan pelipatan surat suara sesuai target,” kata Komisioner KPU Sumenep, Ach. Zubaidi, Jumat (22/2/2019).

Pihaknya menambahkan, target penyortiran dan pelipatan surat suara rampung dalam kurun waktu satu bulan sejak dimulai pada 15 Februari lalu. Langkah tersebut penting karena pertimbangan tahapan selanjutnya yaitu pendistribusian.

“Sehingga kalau berdasarkan evaluasi harian tidak mencapai target, secara otomatis kami akan menambah jumlah pekerja. Karena kita juga punya target harian. Cepat selesai lebih baik karena pendistribusian ke kepulauan yang menjadi perhatian kami,” paparnya pada kontributor madurasatu.

Merujuk pada data KPU Sumenep, surat suara yang diterima sekitar 4.460.000 surat suara meliputi Pemilu DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPD, DPR RI dan Capres-Cawapres.

Selama satu minggu tahapan penyortiran dan pelipatan, telah ditemukan sekitar 500 surat suara rusak atau tidak layak digunakan dalam Pemilu 17 April mendatang. (pri/ros)

Labels:

Saturday, February 16, 2019

Habib Lutfi Ajak Warga Sampang Jaga Persatuan

Habib Lutfi bin Yahya, dalam acara tabligh akbar di Sampang. foto/madurasatu

SAMPANG - Ulama kharismatik Habib Lutfi bin Yahya meminta masyarakat Sampang agar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal itu dia ungkapkan ditengah-tengah lawatanya di Sampang, Sabtu (16/2/2019) sore, dalam acara "Tabligh Akbar, Istigotsah dan Doa Bersama Ciptakan Situasi Kamtibmas dan Pemilu 2019, Aman, Damai dan Sejuk di Kabupaten Sampang”.

Sosok kharismatik asal Pekalongan ini juga meminta seluruh rakyat Indonesia lebih mengedepankan kepentingan bangsa daripada kepentingan kelompok atau individu.

"Jangan ada kepentingan individu atau kelompok yang kemudian dapat merusak persatuan dan kesatuan," tutur Habib Lutfi dalam ceramahnya, di lapangan Wijaya Kusuma, Sampang.

Habib Luthfi menambahkan, bahwa cinta tanah air adalah wujud dari keimanan seorang warga negara. Termasuk sebagai wujud syukur atas anugerah yang diberikan Allah ke bumi pertiwi.

"Ulama adalah benteng ideologi, sedangkan TNI-Polri adalah benteng NKRI. Mari kita bersatu. Persatuan ulama, TNI-Polri, tidak akan ada yang bisa menggoyahkan negeri ini," tegasnya. (moch/ros)




Labels: ,

Thursday, February 14, 2019

Jumlah Surat Suara di Sumenep Minus 10 Ribu

Ilustrasi surat suara. foto/ist

SUMENEP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, mengaku kekurangan 10 ribu lembar surat suara pemilu 2019.

Kekurangan itu diketahui setelah pihak KPU Sumenep melakukan penghitungan dan pengecekan.

"Masing-masing kekurangannya 2000 an surat suara, baik DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI dan Presiden, jadi total 10 ribu surat suara," ungkap Ketua KPU Sumenep, Abdul Warits, Kamis (14/2/2019).

Merespon adanya kekurangan surat suara itu, kata Waris, pihaknya langsung membuat laporan ke KPU Provinsi Jawa Timur yang kemudian diteruskan ke percetakan sebagai penyedia surat suara.

"Kemungkinan dalam waktu dekat akan terpenuhi semua. Karena kita sudah melaporkan kepada KPU Provinsi," timpal Warist kepada kontributor madurasatu.

Dia memastikan, meski ada kekurangan surat suara, namun untuk surat suara cadangan sudah ada, baik DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI dan Presiden, yang masing-masing berjumlah 1000 surat suara. Namun hal itu tidak bisa digunakan untuk menutupi kekurangan 10 ribu surat suara dimaksud.

"Jadi surat suara cadangan itu dipergunakan bila terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU)," kata Warits.

Untuk diketahui, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 di Kabupaten Sumenep, berdasarkan rapat pleno penyempurnaan ialah 873.273 jiwa. Perinciannya 410.927 laki-laki dan 462.346 pemilih perempuan.

Pada Pemilu 17 April mendatang pemilih di Kabupaten Sumenep akan menyalurkan suaranya di 4.315 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 27 kecamatan. (pri/ros)

Labels: ,

Sunday, February 10, 2019

Paloh Ingatkan Tanggung Jawab Bupati Sampang

Surya Paloh menemui sejumlah kadernya di Sampang. foto/madurasatu

SAMPANG - Ketua umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh mengingatkan Bupati Sampang agar berada di jalur yang benar dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai Bupati.

Peringatan itu dilontarkan Surya Paloh ditengah lawatanya ke Kabupaten Sampang, Sabtu malam kemarin (9/2/2019).

Menurut Paloh, menjadi seorang pemimpin bukanlah perkara mudah. Oleh karenanya, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi yang merupakan kader NasDem diminta untuk berada di jalur 'Siratal Mustaqim'.

"Pahala yang paling besar didapatkan dirinya manakala berjalan di jalan Siratal Mustaqim. Tapi sebaliknya, apabila menyimpang maka dialah yang akan mendapatkan dosa yang paling besar dibandingkan yang dipimpin. Dan itu konsekuensi seorang pemimpin. Jadi tidak mudah menjadi pemimpin," ujar Paloh dalam sambutanya.

Selain menjaga moral, kata Paloh, seorang pemimpin juga harus menghindari godaan dan bisikan. Untuk itu dia meminta publik di Sampang agar memberikan teguran, masukan dan dukungan.

"Ya kalau tidak tahan sama godaan, ya selip dia (Bupati). Tapi kami yakin bupati Sampang tetap berjalan di jalan siratal mustaqim. Mari kita doakan bersama semoga masyarakat Sampang dapat menikmati hasil dari kepemimpinannya," ucapnya.

Sejurus kemudian, bos Media Grup itu berjanji untuk membantu perkembangan pembangunan yang ada di Kabupaten Sampang kedepan. Apalagi pihaknya mengaku prihatin melihat infrastruktur Kabupaten Sampang.

“Sepanjang perjalanan mengingatkan saya pada saat usia 25 tahun, karena saat itu saya diajak oleh Ketua Umum DPP Golkar Amin Murtono, dan saya prihatin sampai sekarang Sampang tidak ada perubahan yang berarti semenjak tahun 1977".

Melihat kondisi infrastruktur di Sampang, sambung dia, mengusik hatinya dan NasDem untuk bertanggung jawab mempercepat pembangunan.

“Sampang relatif cukup tertingal, progres pembangunan itu yang pertama adalah infrastruktur terutama jalan raya. InsyaAllah jika Bapak Jokowi terpilih untuk kedua kalinya, nanti saya akan mengingatkan presiden untuk Kabupaten Sampang,” janjinya. (moch/ros)


Labels: , ,

Wednesday, February 6, 2019

TKD Jatim Bidik Kemenangan 80 Persen untuk Jokowi

Ketua TKD Jatim, Irjen pol (purn) Mahfud Arifin saat  mendeklarasikan posko kemenganan Jokowi-ma'ruf Amin di Desa Pangelen, Sampang.

SAMPANG - Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin membidik kemenangan 80 persen untuk wilayah Madura.

Target 80 persen kemenangan di pulau garam itu, dilontarkan ketua TKD Jatim Mahfud Arifin, ditengah lawatanya ke Kabupaten Sampang, Rabu (6/2/2019).

"Target itu kami tandai dengan pengukuhan Posko Korcam-Kordes se Kabupaten Sampang," katanya

Menurut mantan Kapolda Jatim itu, pada gelaran Pilpres 2014 lalu, Jokowi memang mengalami kekalahan di Madura. Tapi untuk saat ini pihaknya 'melihat' aura kemenangan.

"Di Madura kami menargetkan 80 persen untuk Jokowi-Ma'ruf Amin, karena semuanya All Out untuk Jokowi-Ma'ruf Amin," tuturnya.

Mahfud menambahkan, pengukuhan relawan Jokowi-Ma'ruf Amin tidak akan berhenti di Kabupaten Sampang saja, melainkan di seluruh wilayah Madura juga akan dilakukan pengukuhan.

"Hari ini di Sampang, selanjutnya di tiga Kabuaten lain di Madura. Kami berharap masyarakat yang mempunyai hak pilih bisa memanfaatkan waktu untuk mengecek hak pilihnya. Kalau masih belum segera laporkan, karena dimanapun masyarakat bisa melakukan pencoblosan," tuturnya kepada wartawan. (moch/ros)

Labels:

Sunday, February 3, 2019

Terombang ambing Selama 7 Hari, 5 Nelayan Terdampar Hingga ke Lombok


Lima orang nelayan asal Sumenep berhasil di pulangkan setelah sebelumnya terombang ambing di lautan selama tujuh hari. foto/madurasatu

SUMENEP - Lima nelayan asal Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep yang terseret arus dan terdampar di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur akhirnya tiba di Sumenep, Minggu (3/2/2019) sekira jam 21.30 WIB.

Kelima nelayan tersebut adalah Sa'a, Mukhlis, Matra'e, Niatun warga Desa Romben Barat dan Sahnari asal Desa Candi, Kecamatan Dungkek.

Sebelumnya lima orang nelayan tersebut terombang ambing selama tujuh hari di laut karena mesin perahu yang ditumpangi mengalami kerusakan mesin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Abd Rahman Riadi mengatakan, proses pemulangan terhadap nelayan dilakukan satu hari pasca terdampar di Lombok Timur.

"Setelah ada informasi tentang mereka, kami langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk proses pemulangan. Dari Lombok diterbangkan dan kita langsung jemput di Bandara Juanda," kata Abd Rahman Riadi saat tiba di kantor BPBD Sumenep bersama lima nelayan, Minggu (3/2/2019) malam.

Dijelaskanya, proses evakuasi hingga pemulangan ke daerah asal yaitu Kecamatan Dungkek berjalan dengan lancar, meski sebelunya sempat ada penolakan karena mereka tidak ingin meninggalkan perahunya di Lombok Timur.

"Awalnya mereka menolak untuk di evakuasi karena tidak mau meninggalkan perahunya. Perahu itu milik majikan, mereka hanya sebagai pekerja. Setelah dibujuk dan diberikan pengertian akhirnya mau di pulangkan," paparnya.

"Setelah kita data langsung dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Dari pihak Kecamatan Dungkek yang mengantar," timpal Rahman Riadi.

Sementara Muhlis salah seorang nelayan menceritakan, selama tujuh hari diatas perahu dirinya bersama empat rekannya tidak bisa berbuat banyak.

"Saat perjalanan pulang mesin perahu meledak, itu disebelah baratnya Kangean. Perahu terus terbawa arus ke timur. Tidak bisa berbuat apa-apa kita sempat putus asa karena mesin sudah rusak," cerita Muhlis saat ditanya awak media.

Kata dia, untuk bertahan hidup harus menghemat bekal. Bahkan dua hari sebelum sampai di daratan kelimanya tidak makan dan minum karena kehabisan bekal.

"Dua hari tidak makan karena bekal sudah habis. Kita pasrah saja. Sempat ada kapal besar melintas tapi tida berhenti, sampai akhirnya terdampat di Lombok Timur," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, lima nelayan asal Kecamatan Dungkek ini diketahui berangkat melaut sejak awal Januari 2019 untuk mencari ikan di sekitar perairan Pulau Sapeken dan Kangean, Kabupaten Sumenep.

Saat perjalanan pulang pada 28 Januari kapal mengalami kerusakan mesin dan sejak saat itu tidak ada lagi komunikasi hingga akhirnya pada 2 Februari mereka terdampar di Lombok Timur. Selama dinyatakan hilang Basarnas langsung mengerahkan tim guna melakukan pencarian. (pri/ros)

Labels: ,

Saturday, February 2, 2019

Pasien DBD di Sumenep Melonjak

Salah seorang balita penderita DBD di Kabupaten Sumenep. foto/madurasatu

SUMENEP
- Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep, Madura mengalami lonjakan. Melonjaknya jumlah penderita DBD itu diketahui atas list perawatan di RSUD dr H Moh Anwar, Kabupaten Sumenep.

"Data yang ada, total pasien di Januari 2019 ada sekitar 64 orang, November 2018 terdapat 9 orang, sedangkan Desember 25 penderita yang kita tangani," kata Titik Kritiowati, Kabid Informasi dan Evaluasi, RSUD dr H Moh Anwar.

Titik menjelaskan, mengenai usia penderita sendiri yang sekarang menjalani perawatan cukup beragam, mulai dari balita hingga orang dewasa.

"Ada balita juga ada orang dewasa. Semua pasien ditangani oleh dokter sesuai dengan pasiennya. Semua tertangani dengan baik," paparnya.

Titik menambahkan, atas melonjaknya jumlah pasien DBD di awal 2019, pihak rumah sakit melakukan penyiagaan dokter secara keseluruhan hingga memastikan ketersediaan obat-obatan.

Upaya itu dianggapnya penting sebagai antisipasi adanya lonjakan pasien demam berdarah ditengah musim penghujan. (pri/ros)

Labels: