Ratusan Miliar Dana Normalisasi Tak Mampu Bendung Banjir
![]() |
Banjir di wilayah Kota Sampang tampak merendam rumah penduduk. foto/madurasatu |
SAMPANG - Tingginya intensitas hujan di wilayah Kecamatan Robatal dan Kecamatan Kedungdung, Sampang membuat debit air sungai Kamoning meluap.
Sungai yang membelah kota Sampang itu tidak mampu membendung kiriman air dari wilayah hulu. Akibatnya, ratusan rumah penduduk di Kota Sampang terendam banjir. Kamis (17/1/2019).
Banjir di Kota Sampang seakan menjadi rutinitas tahunan yang tidak bisa dituntaskan. Padahal proyek normalisasi sungai Kamoning dipastikan menyedot dana Rp365 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sejak tahun 2017 hingga 2019.
Proyek normalisasi itu dilaksanakan oleh PT Rudy Jaya dan PT Jati Wangi KSO dengan kontrak kerja multi years contrak (MYC) selama tiga tahun.
Pada 2017 nilai kontrak proyek normalisasi sungai Kamoning menghabiskan Rp8,3 miliar, tahun 2018 Rp73 miliar dan tahun 2019 mencapai Rp 284 miliar.
Tujuan proyek normaliasi tersebut, untuk meningkatkan daya tampung air sungai saat terjadi hujan, serta meminimalisir dan mencegah terjadinya banjir tahunan yang melanda kota Bahari.
”Sekitar pukul 6 pagi air sungai sudah meluap dan merendam kawasan permukiman, pada pukul 10 siangnya, luapan air semakin besar dan meluas ke berbagai titik dengan ketinggian mencapai 15 cm,” kata Anang Juenaidi, kepala BPBD Sampang.
Anang menuturkan, luapan air sungai Kamoning belum bisa diprediksi akan segera surut atau meningkat, sebab beberapa wilayah yang berada di hulu sungai Kamoning masih tetap diguyur hujan.
”Wilayah terdampak luapan air sungai Kamoning, meliputi kawasan jalan bahagia, jalan seruni, jalan kamboja, jalan teratai dan jalan garuda, kemungkinan luapan air masih bisa meluas ke kawasan yang lainnya, tapi kemungkinannya sangat kecil sekali,” paparnya. (moch/ros)
Labels: Sampang
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home