Friday, August 31, 2018

Pulang Haji, Pria Ini Meninggal Dunia


SUMENEP - Salah seorang jamaah haji asal Sumenep, Madura dikabarkan meninggal dunia sesaat setelah turun dari pesawat yang ditumpanginya di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo.

Pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, juga mengkonfirmasi kabar duka tersebut.

"Info itu benar, jamaah yang meninggal dunia itu memang pulang dari Makkah dalam kondisi sakit karena berusia senja," kata Kepala Kemenag Sumenep, Mohammad Bakri, Jumat (31/8/2018).

Menurut penuturan Bakri, saat turun dari pesawat, yang bersangkutan memang dalam kondisi sakit. Sehingga ia langsung dibawa menggunakan kendaraan ambulance untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun yang bersangkutan menghembuskan nafas terakhirnya.

"Jamaah haji yang meninggal dunia itu atas nama Mohammad Rofik,  warga Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep," tutur Bakri kepada wartawan.

Berdasar informasi yang dihimpun, di tahun ini, jumlah jamaah haji asal Sumenep tercatat sebanyak 681 orang dan terbagi di tiga kloter berbeda.

Kloter 10 telah tiba di Kabupaten Sumenep pada Kamis 30 Agustus dengam jumlah 219 orang. Sedang 446 jamaah lainya berada di kloter 11 yang tiba hari ini, Jumat 31 Agustus 2018.

Adapun 16 orang jamaah haji lainya  tergabung dengan kloter 33 dan 83 yang di jadwalkan akan tiba di Kabupaten Sumenep pada pekan depan. (pri/ros)

Labels:

Ratusan Warga Ngeluruk Mapolres Sumenep


SUMENEP - Ratusan warga yang berasal dari Kecamatan Pragaan, Sumenep mendadak ngeluruk Mapolres setempat, Jumat (31/8/2018).

Dengan membawa poster bernada protes, mereka menuntut pelaku kasus pembunuhan balita di Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Sumenep dihukum mati.

"Segera hukum mati Adurrahman (pelaku) pembunuhan bayi," teriak ratusan massa di depan Mapolres Sumenep.

Ahmadi selaku koordinator aksi menyatakan, Polisi harus bertindak secara transparan dalam mengusut kasus pembunuhan tersebut. Apalagi, belakangan berhembus rumor jika kasus tersebut diintervensi oleh oknum tertentu.

"Kami menolak adanya dugaan intervensi dari pihak maupun oknum tertentu terkait kasus ini. Jadi, tolong tegakkan hukum se adil-adilnya," tegas Ahmadi.

Meski telah ada tersangka yang ditahan, sambung Ahmadi, aparat penegak hukum harus mengusut secara tuntas dalang dari kasus tersebut. Bahkan jika perlu memberikan hukuman mati kepada tersangka.

"Nyawa harus ganti dengan nyawa. Pelaku harus dihukum mati. Pelaku melakukan pembunuhan secara keji. Korbannya adalah bayi tidak berdosa," tandas Ahmadi.

Menanggapi desakan ratusan massa itu, Kasat Reskrim Polres Sumenep, Tego S Marwoto kepada massa pendemo menegaskan,  kasus tersebut sudah ditangani secara profesional oleh kepolisian dalam hal ini penyidik. Bahkan menurutnya, kasus tersebut tinggal menunggu kelengkapan berkas untuk diserahkan ke kejaksaan.

Menurut Marwoto, tersangka Abdurrahman dijerat dengan pasal 80 (3) UU no 17 tahun 2016 tentang perubahan UU no 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

"Tetapi, kita akan coba koordinasikan lagi kepada Kejaksaan bagaimana kita terapkan pasal pembunuhan berencana," kata Tego dihadapan ratusan massa.

Untuk diketahui, warga Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Sumenep, pada 11 Mei 2018 lalu, digemparkan dengan meninggalnya balita berjenis kelamin laki-laki secara tidak wajar.

Balita berusia sekitar 40 hari itu ditemukan meninggal di dalam kamar mandi rumahnya.

Menurut pengakuan orang tua korban, kejadian bemula saat bayi ditidurkan di kamar. Namun beberapa saat kemudian, bayi malang tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi mengapung dalam bak mandi. (pri/ros)

Labels:

Petani Ngaku Kapok Tanam Tebu


BANGKALAN - Sebagian petani tebu di Bangkalan, Madura mengaku kapok menanam tebu. Alasanya, pertanian tebu cendrung tak tersentuh bantuan pemerintah.

"Kami sudah tidak berminat untuk kembali menanam tebu," terang Marzuki (31/8).

Kata pria yang dikenal sebagai pimpinan kelompok tani itu. Semula, pemerintah sempat menggadang-gadang bahwa pertanian tebu adalah salah satu sektor pertanian yang menguntungkan. Namun faktanya komitmen tersebut tak terbukti dan hanya menjadi isapan jempol belaka.

"Dulu petani sempat semangat untuk menanam tebu, sebab kala itu pemerintah berjanji untuk membangun pabrik gula di Madura. Namun faktanya tidak berlanjut," tandasnya.

Menurut Marzuki, salah satu alasan yang membuat lesu gairah petani tebu akibat dari tidak adanya dana pengembangan atau bantuan dari pemerintah. Sehingga petani lebih memilih menggarap lahanya untuk kepentingan pertanian lainya.

“Kalau bantuan sudah tidak ada, tentu lambat laun petani akan berhenti menanam tebu. Dan yang jelas luas lahan tebu bisa berkurang karena petani mengalihkan lahanya untuk bercocok tanaman lain,” katanya.

Yang lebih parah, sambung Marzuki, pemerintah sama sekali tidak memperhatikan proses pemasaran atau penjualan pasca panen, sehingga petani tebu pun kewalahan untuk menjual hasil panennya.

"Tebu ini kan beda denga jenis tanaman lainya. Sebab untuk menjualnya saja harus ke pabrik gula. Nah, sementara pemerintah seperti enggan memfasilitasi kepentingan petani," beber Marzuki dengan nada payau. (pri/ros)

Labels:

Wednesday, August 29, 2018

Diduga Lakukan Pungli, Lima Orang Petugas Pasar Diamankan


SAMPANG - Kepolisian Resor Sampang mengkonfirmasi penangkapan lima orang petugas pasar Srimangunan Sampang dalam giat Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait penarikan pungutan liar retribusi lapak pedagang.

Kelima petugas pasar tersebut masing-masing berinisial F, L dan H dengan status honorer. Sedang dua orang lainya berinisial AY dan MS yang berstatus pegawai negeri sipil.

Kepada wartawan, Wakapolres Sampang Kompol Suhartono membenarkan adanya giat OTT tersebut, namun ia mengaku belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci dengan pertimbangan masih melakukan pemeriksaan lebih intensif.

“Benar, kami mengamankan sejumlah petugas di Pasar Srimangunan yang diduga melakukan pungutan liar,” katanya, Rabu (28/8).

Kata Kompol Suhartono, sebelum melakukan giat OTT, tim saber pungli telah melaporkan kepada Pj Bupati Sampang Jonathan Judianto selaku pelindung penasehat tim saber pungli, dimana dugaan pungli tersebut berkaitan dengan penarikan karcis lapak pedagang.

“Kita sudah melakukan penyelidikan sebelum OTT, siapa saja yang melakukan pungli dalam pelayanan publik,” tambahnya.

Sementara itu, AY salah seorang petugas pasar yang turut diamankan dalam giat OTT itu, mengaku heran dengan OTT yang dilakukan tim saber pungli. Sebab, penarikan retribusi lapak pedagang sudah sesuai tarif, yakni sebesar Rp1.500 per lapak.

“Terkadang memang ada pedagang yang mokong hanya banyar Rp1.000 dengan alasan dagangannya tidak laku, maklum karena hanya jualan kecambah,” .

Menurut AY, yang dipersoalkan oleh penyidik adalah ketidak sesuaian jumlah uang penarikan dengan sisa karcis yang dikeluarkan. Padahal selama ini, setiap penarikan karcis yang disediakan pihak pengelola pasar tidak pernah dibawa pulang oleh petugas pasar. (idr/ros)

Labels:

Sunday, August 26, 2018

Kondisi Persepam Memprihatinkan, Ini Komentar Warganet


PAMEKASAN - Sempat menjadi klub liga 1 Indonesia, Persepam Fc kini mengalami nasib tragis. Ya, klub yang dulu sempat dibesarkan oleh Achsanul Qosasi itu justru terseok-seok setelah sebelumnya ditarik kembali oleh Pemkab Pamekasan.

Kondisi terbaru Persepam adalah harus menggalang dana sebelum berangkat bertanding melawan Persikap Pasuruan dalam lanjutan liga 3 Indonesia yang akan digelar pada hari ini, Minggu (26/08).

Aksi ini dilakukan lantaran mereka tidak punya biaya untuk berangkat ke Pasuruan. Praktis sejumlah pemain menggalang dana dari pengguna jalan yang melintas di monumen Arek Lancor.

“Aksi galang dana ini kami lakukan untuk membiayai pemberangkatan ke Pasuruan. Manajemen yang sekarang memakai uang saku sendiri,” kata Kapten Tim Persepam FC, Qurrasyi Anis kepada wartawan. Sabtu (25/8) pagi.

Alih-alih mendapat dukungan, warganet justru 'menampar balik' pihak-pihak yang ditengarai salah urus Persepam.

"Ngennes (prihatin, red). Mana yg dulu teriak-teriak persepam suruh kembalikan. Mana yang katanya Persepam akan lebih baik jika diserahkan oleh pak AQ. Bahkan tragis bukan malah naik atau bertahan malah Persepam ditinggal begitu saja," Tulis akun facebook Munadi, dalam sebuah kolom komentar.

Sindiran serupa juga dilontarkan akun Facebook Haliem Dinasty. "Penerus yang penuh ambisi di awal. Akhirnya kita lihat mana yang lebih baik. Respect pak AQ," tuturnya. (ros)





Labels:

Peranan Pendamping Desa Lemah


SURABAYA - Evaluasi pendamping desa dinilai perlu dilakukan menyusul banyaknya ketidaksesuaian dibalik keberadaan mereka sebagai fasilitator desa. Fungsi keberadaan pendamping desa menjadi poin utama yang dianggap perlu mendapat evaluasi, agar fokus peningkatan desa dapat terjaga.

Ketidak maksimalan pendamping desa dimaksud, karena selama ini mereka cendrung menjadi jongos dari pemerintah desa dan cendrung mengamini kebijakan aparat desa yang tidak prorakyat. Akibatnya peranan pendamping desa menjadi abu-abu.

”Banyak kasus yang saya dengar, kalau pendamping desa itu cendrung mengamini kemufakatan dengan aparat desa. Sehingga fungsi kontrolnya sangat lemah," kata pengamat kebijakan publik Iswantoro, di Surabaya (25/8).

Bahkan menurut pria yang akrab disapa Totok itu, keberadaan mereka sebagai pendamping pun seringkali tidak dapat mengimbangi atau menambal kebutuhan pemerintah desa.

"Bukti rill dari hasil kinerja pendamping desa, tidak terbukti meningkatkan geliat perkembangan desa," timpalnya.

Menurut Totok, sementara ini, program Dana Desa (DD) juga tidak banyak meningkatkan kemajuan. Salah satu contohnya adalah di wilayah Madura, dimana tiga Kabupaten di pulau garam itu cendrung tidak menunjukkan kemajuan.

"Semisal Sampang yang dikenal sebagai daerah tertinggal, dan disusul Bangkalan serta Sumenep,".

Untuk itu sambung Totok, Kementrian desa sangat perlu mengevaluasi peranan pendamping dan realisasi DD di lapangan, hal itu semata-mata untuk menhindari penggunaan DD agar tidak dijadikan bancakan. (iml/ros)

Labels:

Friday, August 24, 2018

Rutan Sumenep Over Kapasitas



SUMENEP - Jumlah penghuni Rutan kelas 2B Sumenep diketahui sangat mengkhawtirkan. Pasalnya kelebihan kapasitas sudah diatas kewajaran, khususnya untuk sel tahanan pria.

Kepala Rutan Kelas 2B Sumenep Muhammad Kurnia mengaku, kelebihan kapasitas warga binaan telah melampaui dari 100 persen. Kondisi tersebut diperparah dengan semakin meningkatnya jumlah warga binaan.

"Normalnya, Rutan menampung sekitar 130 warga binaan, saat ini jumlah penghuni justru mencapai 296 orang," kata Muhammad Kurnia.

Dijelaskanya, 296 warga binaan Rutan Kelas 2B Sumenep itu terdiri dari 135 orang berstatus tahanan dan 161 orang narapidana.

"Upaya penambahan ruang tahanan belum bisa kami lakukan karena terkendala luas lahan, sehingga kami hanya memaksimalkan kondisi yang ada,"

Menurut Kurnia, rata-rata warga binaan di Rutan Kelas 2B Sumenep  didominasi kasus pidana umum dan narkoba. Sementara sebagian lainya adalah kasus tindak pidana korupsi. (pri/ros)

Labels:

Puluhan Desa di Sampang Krisis Air Bersih


SAMPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang merilis sebanyak 42 dari 186 desa di wilayah itu mengalami krisis air bersih akibat kekeringan. Sehingga ribuan warga yang tersebar di puluhan desa itu harus kesulitan memenuhi kebutuhan masak, cuci dan kakus.

Kepala BPBD Sampang Anang Juenaidi berujar, droping air bersih yang dilakukan BPBD kepada desa terdampak kekeringan tidak banyak membantu masyarakat. Itu karena jumlah droping air bersih tidak berbanding lurus dengan fakta kekeringan di lapangan.

"Setiap desa yang mengalami krisis air bersih hanya mendapat jatah droping sebanyak tiga rit atau tiga tangki, sebab anggaran yang disediakan oleh Pemprov Jatim sangat terbatas. Dengan begitu droping air ke setiap desa harus dilakukan dengan cermat dan tepat sasaran," papar Anang.

Kata Anang, desa yang mendapat droping air hanya desa yang betul-betul mengalami krisis air bersih, sedang desa yang masih bisa memenuhi kebutuhan air secara mandiri tidak menjadi prioritas bagi BPBD.

"Semula pengajuan anggaran droping air bersih yang kami ajukan ke Pemprov Jatim sebesar Rp150 juta, namun yang dikabulkan hanya Rp45 juta, sehingga setiap desa yang mengalami krisis air bersih hanya mendapat jatah bantuan droping maksimal sebanyak tiga rit," pungkas Anang menjelaskan.

Data BPBD Sampang menunjukan, kekeringan yang mengakibatkan krisis air bersih di sejumlah wilayah itu bisa saja meluas, itu karena dari 14 kecamatan yang tersebar se-Kabupaten Sampang hanya tercatat 2 kecamatan yang relatif aman dari ancaman kekeringan. Adapun kedua kecamatan dimaksud yakni Kecamatan Omben dan Camplong. (idr/ros)

Labels:

Tuesday, August 21, 2018

Madura United Serahkan Hewan Kurban


BANGKALAN - Manajemen Madura United Fc kembali menunjukkan kepedulianya ditengah-tengah perayaan hari raya idul adha. Ya, klub profesional kebanggaan warga Madura itu menyerahkan hewan kurban kepada Panti Ibnu Sabil, Socah, Selasa (21/08) di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).

“Sebelum latihan sore ini, para pemain Madura United menyerahkan hewan kurban kepada Panti Ibnu Sabil, Socah, Bangkalan,” kata manajer Madura United Fc, Haruna Sumitro

Kata Haruna, penyerahan hewan kurban tersebut merupakan bagian dari kesadaran pemain Madura United atas kewajiban berbagi di hari raya idul adha.

“Ini bentuk kesadaran dari para pemain dan juga manajemen, bahwa berbagi itu adalah kewajiban kita,” timpalnya.

Selain tercatat sebagai klub papan atas di Indonesia, klub besutan Achsanul Qosasi itu seringkali melakukan kegiatan sosial kepada masyarakat. Diantara kegiatan sosial yang paling populer dilakukan adalah buka puasa bersama, berbagi takjil dan sambang pesantren. (ros)

Labels:

DDII Sumenep Shalat Idul Adha Lebih Awal


SUMENEP - Ratusan jamaah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Sumenep melaksanakan shalat Idul Adha lebih awal dari ketentuan pemerintah, yakni pada hari selasa (21/8).

Mereka melangsungkan shalat idul adha di GOR Ahmad Yani, Kecamatan Kota, Sumenep.

Ditemui usai shalat idul adha, Ketua DDII Sumenep, Anwar Luthfi menjelaskan, dalam hal penetapan idul adha pihaknya berpatokan pada waktu wukuf di Arafah. Keputusan tersebut sebagaimana menjadi kesepakatan para ulama DDII.

"Setelah berkonsultasi dengan para masyaikh di Mesir, ternyata pandangannya juga begitu. InsyaAllah empat madzhab pun pandangannya seperti itu, bahwa penentuan wukuf itu sebaiknya dalam satu ketetapan global," kata Anwar Luthfi, Selasa (21/8/2018).

"Jadi kita wukuf itu mengikuti ketentuan di Saudi Arabia, berdasarkan hasil rukyah wali Mekah," imbuh lelaki yang juga bertindak sebagai khatib itu.

Dijelaskan Anwar, pihaknya melaksanakan shalat idul adha pada hari ini (selasa, red) karena berdasar pengamatan DDII, kemarin sore, 20 Agustus 2018, posisi bulan di Indonesia sudah memasuki masa 10 hari.

"Jadi kalau kemarin sore usia bulan 10 hari, insyaAllah hari inilah yang paling tepat untuk melaksanakan salat Idul Adha," terangnya kepada wartawan.

Seperti umat muslim pada umum, usai melaksanakan salat Idul Adha, para jemaah DDII ini kemudian melakukan pemotongan hewan kurban yang selanjutnya disebar luaskan kepada masyarakat. (pri/ros)

Labels:

Monday, August 20, 2018

Keluhkan Pelayanan PDAM, Warga Ngeluruk Kantor Bupati


SAMPANG - Puluhan warga yang berasal dari Kecamatan Omben, Sampang, Selasa (21/8), mendadak ngeluruk kantor Pemkab Sampang.

Puluhan warga itu, menuntut agar pemerintah Kabupaten Sampang melalui PDAM Trunojoyo bisa maksimal dalam mengelola saluran air PDAM di wilayah Kecamatan Omben. Sebab sementara ini sebagian masyarakat di Omben merasa dirugikan dengan adanya tagihan PDAM, padahal sudah berhari-hari saluran air PDAM tidak mengalir.

"Kami meminta kepada Direktur PDAM untuk segera melakukan roling staf. Disamping itu, kami juga berharap agar Pj Bupati Sampang dan dinas terkait segera turun ke bawah melihat langsung fakta kebobrokan PDAM,". Kata Nurhasan selaku korlap aksi.

Sementara itu, Asisten II Pemkab Sampang, Saryono yang menemui masa berjanji akan segera turun dalam waktu dekat ke lokasi. Bahkan ia juga berjanji untuk menyampaikan tuntutan masa kepada Pj Bupati Jonathan Judianto.

"Secepatnya kami akan menyampaikan tuntutan bapak-bapak sekalian, karena Pj Bupati hari ini sedang ada kegiatan," janjinya.

Di tempat yang sama, Direktur PDAM Trunojoyo Ahmad Fauzan, mengakui bahwa perusahaan yang dipimpinya masih melakukan pembenahan pelayanan. Termasuk juga membenahi persoalan water meter yang selama ini juga dikeluhkan masyarakat.

"Tuntutan bapak-bapak sekalian akan kami tanggapi secara perlahan semampang berada pada jalur yang benar. Dan kami berjanji akan segera turun lapangan untuk melihat langsung permasalahan di wilayah Omben," paparnya.

Setelah mendapatkan tanggapan dari asisten II dan Direktur PDAM,  masa akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan meninggalkan kantor Pemkab Sampang untuk kembali ke wilayah Kecamatan Omben. (idr/ros)



Labels:

Diduga Terima Uang Pungli, Kapolres Kediri Ditangkap


SURABAYA - Kapolres Kediri AKBP Erick Hermawan ditangkap tim Saber Pungli Mabes Polri. Erick diamankan bersama lima orang calo dan seorang pegawai negeri sipil (PNS) dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait pungutan liar pembuatan SIM di Polres setempat.

"Benar, Tim Saber Pungli Mabes Polri yang melakukan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada kantor berita antara.

Penangkapan Erick bermula dari ditangkapnya lima orang calo yang masing-masing berinisial Har, Bud, Dwi, Alex dan Yud, serta seorang PNS berinisial AN pada Sabtu (18/8).

Mantan Kabid Humas Polda Sulsel itu menjelaskan, terkait penanganan apakah nantinya kasus ini akan ditangani Polda Jatim pihaknya masih menunggu konfirmasi.

"Saya sudah menghubungi Kabid Propam Polda Jatim, kasus itu belum diserahkan ke kami, tapi masih ditangani Mabes Polri," katanya.

Sementara dari OTT tersebut tim menyita barang bukti berkas pemohon SIM, rekapan pungutan diluar PNBP, dan uang hasil pungutan di luar PNBP sejumlah Rp71,177 juta.

Menurut informasi, setiap pemohon SIM dikenakan biaya di luar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bervariatif, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp650 ribu per orang (tergantung jenis SIM-nya, red).

Melalui hasil pungli itulah, setiap hari para calo menyetorkan uang pungutan di luar PNBP kepada AN yang berstatus sebagai PNS. Kemudian dari AN, dilaporkan ke Baur SIM Bripka Ik. Setelah direkap,  uang tersebut diduga didistribusikan kepada Kapolres, Kasatlantas, KRI, Kas dan Baur SIM. (antara/ros)


Labels: ,

KPU Tetapkan DPT Pemilu 2019


SAMPANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, Selasa (20/8), secara resmi menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2019 di Kabupaten Sampang.

Penetepan DPT dimaksud sebagaimana diputuskan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi daftar pemilih sementra hasil perbaikan (DPSHP) dan penetapan DPT Pemilu 2019 yang berlangsung di aula hotel Camplong.

Dalam rapat pleno itu diputuskan, DPT Pemilu 2019 untuk Kabupaten Sampang sebanyak 825.125 pemilih.

Divisi Teknis Perencanaan dan Data KPU Sampang Addy Imansyah, mengatakan total jumlah DPT untuk Pemilu 2019 sebanyak 825.125 pemilih, meliputi 407.914 pemilih laki-laki dan 417.211 pemilih perempuan yang tersebar di 14 Kecamatan se-Kabupaten Sampang.

“Jumlah DPT Pemilu kali ini mengalami kenaikan sebanyak 21.626 pemilih jika dibandingkan dengan DPT Pilkada sebelumnya yang tercatat 803.499 pemilih,” kata Addy Imansyah.

Dijelaskan Addy, jumlah TPS untuk Pemilu 2019 juga meningkat jika dibandingkan pada Pilkada. Sebab untuk Pemilu 2019 tercatat sebanyak 3.692 TPS dari jumlah TPS Pilkada 2018 yang hanya tercatat 1.450 TPS.

"Kenaikan sebesar 2.242 TPS itu disebabkan jumlah maksimal pemilih di setiap TPS pada Pemilu 2019 sebanyak 300 pemilih. Sedangkan jumlah maksimal pemilih per TPS pada Pilkada sebanyak 800 pemilih," paparnya. (idr/ros)

Labels:

Friday, August 17, 2018

Berikut Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Menurut Islam


JOGJAKARTA - Menyembelih hewan kurban harus sesuai dengan tuntunan islam. Jika tidak, dapat menyebabkan dagingnya haram untuk dikonsumsi karena tidak sesuai dengan tuntunan dan anjuran agama.

Titik di mana tubuh hewan disembelih juga harus tepat agar tidak menyiksa hewan kurban.

Direktur Halal Centre Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono, dalam rilisnya menguraikan  cara menyembelih hewan dengan benar.

1. Istirahatkan hewan kurban sebelum disembelih.

2. Lakukan pengecakan apakah ada darah yang keluar dari lubang-lubang di tubuhnya atau tidak. Lubang itu meliputi mata, hidung, mulut, telinga, dubur, dan kemaluan.

3. Gunakan pisau yang tajam saat hendak menyembelih hewan kurban. Dilarang menyembelih menggunakan pisau yang rusak seperti grimpil dan tumpul.

4. Usahakan lambung kiri ternak berbaring menghadap kiblat dengan posisi kepala di selatan.

5. Baca basmallah dan beberapa tambahan bacaan sunnah, seperti takbir, salawat, dan sebut nama orang yang berkurban.

6. Lakukan penyembelihan di bawah jakun dengan memutus tiga saluran di leher bagian depan. Saluran itu meliputi saluran nafas, saluran makanan, dan dua pembuluh darah.

7. Biarkan jantung memompa darah secara maksimal hingga tuntas. Dilarang memutus sumsum tulang belakang ataupun memotong leher, memotong kaki, ekor dan menguliti bila hewannya belum benar-benar mati.

Dalam Islam, hewan yang disembelih juga harus memenuhi beberapa syarat berikut ini.

1. Hewannya wajib masih hidup saat disembelih.

2. Wajib menggunakan pisau yg sangat tajam.

3. Wajib membaca basmallah sebelum menyembelih.

4. Wajib memutus tiga saluran di leher bagian depan. (tribun/ros)

Labels:

Wednesday, August 15, 2018

Kekayaan Sandiaga Uno Mencapai 5 Triliun Lebih


JAKARTA - Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno diketahui memiliki kekayaan yang sangat fantantis. Informasi harta kekayaan Sandi bisa diakses dengan mudah, apalagi mantan wakil Gubernur DKI Jakarta itu  telah melaporkan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga antirasuah itu pun sudah merilis LHKPN milik Sandi. Berdasarkan data terbaru yang dilaporkan Sandi pada Selasa 14 Agustus 2018, total harta kekayaanya adalah Rp 5.099.960.524.965 atau Rp5 triliun lebih.

Laman elhkpn.kpk.go.id menunjukkan, harta Sandiaga terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak. Harta bergerak milik Sandi berupa tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Tangerang, Singapura hingga Amerika Serikat dengan akumulasi Rp191.644.398.989.

Disamping itu, beberapa harta bergerak milik Sandi lainya berupa mobil Nissan Grand Livina dan Nissan X-trail yang seluruhnya senilai Rp 325.000.000. Sedang  harta bergerak lainnya sejumlah Rp 3.200.000.000.

Tak hanya itu, pria tampan tersebut juga memiliki surat berharga senilai Rp 4.707.615.685.758. Sedangkan kas atau setara kas lainnya sebesar Rp 495.908.363.438 serta harta lainnya sejumlah Rp 41.295.212.159.

Dengan demikian, total harta kekayaan Sandi mencapai Rp 5.099.960.524.965. (merdeka/ros)

Labels:

Monday, August 13, 2018

Tiga Lembaga Sekolah Ditutup Paksa


SAMPANG - Sedikitnya tiga lembaga Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Sampang ditutup paksa. Penutupan sekolah dimaksud didasarkan atas pertimbangan tidak memperpanjang izin operasional serta tidak memenuhi rasio jumlah siswa. 

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Sampang Assyari menuturkan, lembaga sekolah yang tidak memperpanjang izin operasional secara otomastis tidak bisa menerima peserta didik baru, sehingga sekolah dimaksud dapat dikategorikan sebagai sekolah bodong. 

Lazimnya, kata Assyari, izin operasional sekolah harus diperpanjang setiap dua tahun sekali. Sehingga, jika ditemukan ada lembaga yang dengan sengaja tidak memperpanjang izin operasional, maka sekolah dimaksud dapat dibekukan dan ditutup secara paksa. 

"Sekolah yang kami tutup itu adalah dua lembaga SMK dan satu lembaga SMA. Ketiga sekolah itu diketahui tidak memperpanjang izin operasional dan jumlah siswanya tidak ideal," kata Assyari. 

Menurut dia, tindakan tegas yang dilakukan pihaknya, diharapkan menjadi pelajaran bagi pengelola sekolah lainya, sehingga semua sekolah bisa lebih giat lagi untuk memajukan lembaganya, termasuk memperbaiki sistem manajemen pengelolan dan meningkatkan daya saing lembaga.

”Bagi kami, persoalan kualitas dan produktifitas lembaga sangat penting, sehingga harus kami benahi. Selama ini banyak sekolah yang tidak produktif, yakni lebih besar biaya pendidikan daripada output,” terangnya. 

Diterangkan Assyari, jumlah lembaga sekolah yang semakin banyak akan berimplikasi pada beban pemerintah yang harus dikeluarkan. Sebab pada sisi lain, pemerintah juga menyokong lembaga sekolah melalui bantuan operasional sekolah (bos).

"Untuk itu, kami akan lebih selektif dalam mengeluarkan dan memperpanjang izin operasional sekolah, mengingat cukup banyak sekolah yang tidak produktif," pungkas Assyari. (idr/ros)

Labels:

Saturday, August 11, 2018

Kalahkan Sriwijaya, Madura Tempati Posisi ke-2



PADANG - Mengusung misi menang dari pulau garam, Madura United sukses membungkam Sriwijaya FC dengan skor 1-2 dalam pertandingan pekan ke-20 Liga 1 2018, di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sabtu (11/8/2018).

Berkat kemenangan itu, Madura United langsung menempati posisi runer up klasemen sementara dengan mengemas 33 poin, atau terpaut 2 poin dengan pemuncak klasemen Persib Bandung. Sedang Sriwijaya FC harus tertahan di urutan ke-12 karena hanya mampu mengemas 26 angka.

Sriwijaya FC banyak mengancam pertahanan lawannya sepanjang babak pertama. Namun laskar Sapeh Kerrab juga tak henti-hentinya mengurung lini pertahanan Sriwijaya. Hanya saja, berbagai peluang yang didapat kedua tim tidak dapat mengubah skor 0-0 hingga babak pertama berakhir.

Di menit ke-56, Madura United sukses mengubah kedudukan. Adalah Mamadou Samassa yang menyodorkan umpan kepada Zah Rahan Krangar. Sepakan Zah Rahan membuat penjaga gawang Teja Paku Alam tidak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan gawang Sriwijaya.

Merasa di permalukan anak-anak Madura, Sriwijaya bangkit memberikan perlawanan sengit agar bisa memecah kebuntuan. Namun, alih-alih menciptakan gol, gawang Teja justru dirobek kembali oleh Mamadou Samassa pada menit ke-84.

Gol tunggal Srwijaya didapat melalui eksekusi penalti Alan Henrique pada detik-detik terakhir pertandingan, proses terjadinya pinalti adalah di menit 90+4:47. Sayang, gol pelipur lara itu tak mampu menyelamatkan Sriwijaya dari kekalahan. (ros)

Labels:

Sunday, August 5, 2018

Arema Harus Puas Berbagi Poin


MALANG - Pertandingan sengit antara Arema fc Vs Persija Jakarta di stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (5/8), berkesudahan dengan skor 1-1.

Masing-masing gol kedua kesebelasan dicetak oleh Marco Simic pada menit 68 dan Makan Konate di menit 90.

Di babak pertama, kedua tim bermain dengan sangat hati-hati. Terbukti, rapatnya barisan belakang macan kemayoran membuat pemain Arema kesulitan menusuk jantung pertahanan yang dijaga Sahar Ginanjar. Hingga turun minum pun tak ada gol tercipta dari kedua tim.

Di paruh pertandingan kedua, Persija bermain lebih agresif. Serangan demi serangan terus digencarkan macan kemayoran melalui pemain asing Marco Simic. Baru pada menit 68 Marco Simic membanting tubuhnya untuk menanduk umpan lambung dari Renan Silva yang berbuah goal.

Tak mau dipermalukan dihadapan ribuan supporter fanatiknya, Arema kemudian meningkatkan tempo permainan untuk menyamakan kedudukan. Tetapi beberapa peluang emas yang didapat pemain Arema masih bisa dihalau kiper jangkung Persija Sahar Ginanjar.

Sahar Ginanjar baru tertunduk lesu pada menit 90, itu setelah pemain impor Arema Makan Konate melepaskan tendangan datar dengan keras setelah memanfaatkan kemelut didepan gawang Persija.

Laga di Stadion Kanjuruhan Malang ini sempat tertunda sekira 21-22 menit setelah sebagian penonton berada di luar tribun yang disediakan. Itu karena penonton pertandingan bertajuk Big Macth tersebut sangat membludak. (ros)

Labels:

Thursday, August 2, 2018

Diterjang Ombak, Perahu Nelayan Karam


SAMPANG - Sebuah perahu milik nelayan di Desa Darma Tanjung, Kecamatan Camplong dikabarkan karam pada Kamis (2/8). Karamnya perahu tersebut lantaran terhempas ombak dan angin kencang yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Buradi, salah seorang tokoh pemuda desa setempat menuturkan, beruntung dalam kejadian nahas tersebut tidak ada korban jiwa, sebab warga sekitar yang mengetahui perahu akan karam langsung berhamburan untuk memberi pertolongan.

"Karamnya perahu tersebut karena disebabkan angin kencang dan ombak yang cukup besar," kata Buradi.

Diterangkanya, sejak tiga hari terakhir, sebagian besar warga Desa Darma Tanjung yang berprofesi sebagai nelayan urung melaut. Sebab angin kencang dan ombak besar yang terjadi belakangan membuat nyali nelayan ciut.

"Selain karena hasil tangkapan yang minim, angin kencang dan ombak besar juga membuat nelayan khawatir terjadi laka laut," paparnya.

Selain mengakibatkan perahu karam, angin kencang yang terjadi bekalangan juga sempat mengakibatkan pohon tumbang di sekitar jalan Diponogoro. Akibatnya, jalur protokol Sampang - Pamekasan sempat lumpuh pada Kamis petang (2/8) kemarin.

"Sementara kami alihkan pengendara ke jalur alternatif. Sedang kepolisian yang dibantu warga sekitar melakukan aktivitas sterilisasi di lapangan," kata Kasatlantas Polres Sampang AKP Musa Bachtiar kepada wartawan. (idr/ros)

Labels:

Wednesday, August 1, 2018

Ditinggal Pergi, Mahasiswa Segel Ruangan DPRD


SUMENEP - Belasan mahasiswa yang mengatasnamakan Lingkar Intelektual Mahasiswa (Lima) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS), Rabu (1/8/2018) menyegel ruangan Komisi II DPRD Sumenep.

Penyegelan yang dilakukan mahasiswa itu merupakan buntut kekecewaan mereka setelah gagal bertemu dengan anggota Komisi II. Semula mereka hendak bertemu DPRD (Komisi II) untuk mengadukan persoalan pungutan liar di sejumlah pasar tradisional.

"Penyegelan ini merupakan langkah akhir dari serangkaian upaya mahasiswa untuk mengadukan dugaan pungutan liar di pasar tradisional," kata Koordinator Aksi Abdul.

Dikatakanya, awalnya mahasiswa diundang oleh Komisi II untuk membahas masalah pungutan liar di sejumlah pasar tradisional dan akan dipertemukan dengan dinas terkait.

"Kami kecewa ke Komisi II, karena kami ke sini diundang untuk mendiskusikan masalah pungli pasar dengan dinas terkait, tapi nyatanya para anggota dewan Komisi II tidak ada di tempat," keluhnya.

Dengan kejadian ini para mahasiswa menilai bahwa Komisi II DPRD Sumenep tidak serius mengatasi masalah pungli di pasar. Padahal upaya penanganan pungli telah diungkapkan mahasiswa kepada legislatif melalui audiensi beberapa waktu lalu.

"Ini masalah pungli tapi anggota dewan malah terkesan abai dan tidak peduli. Penyegelan ini agar masyarakat tahu seperti apa perilaku anggota dewan," pungkasnya.

Menurut informasi, anggota komisi II DPRD Sumenep tidak berada di tempat karena sedang melakukan kunjungan kerja ke luar daerah.

Selain menyegel ruangan komisi II, mahasiswa juga menempelkan poster tuntutan dan keluhan atas sikap legislatif di depan pintu ruang kerja komisi II DPRD Sumenep. (pri/ros)

Labels: